
ldii-sidoarjo.org | Ada yang menarik dari Safari Ramadan perangkat Desa Jumputrejo di Masjid Baitul Mukminin, Sabtu (25/6). Kades Jumputrejo, Drs. Maksum Sugianto kagum atas kemampuan tahfid cilik LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Kunjungan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan kepala desa sejak awal masa jabatannya.
Diawali dengan Salat Tarawih berjamaah, kemudian acara dibuka
oleh penampilan dua hafid cilik binaan PAC LDII Jumputrejo. Tampil apik membawakan
surah An-Naba` yang telah dihafalnya, Zhieffa Affini Putri Azzahra masih
berumur 9 tahun. Dengan usia yang sama, Azzura Zherian Elbaitar dengan fasih
melantunkan Surah Al-Lail. Keduanya telah memiliki hafalan lebih dari satu juz.
Kades Drs. Maksum Sugianto sangat mengapresiasi generasi
penerus LDII yang telah tampil apik melantunkan hafalan Al-Quran yang
dimilikinya. “Saya salut dengan penampilan dua adik kecil tadi. Masih umur
sembilan tahun sudah hafal Al-Quran,” kata Maksum yang sejak 2011 menjabat sebagai
Kades.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengakui di desanya hanya LDII
yang memiliki program hafalan Al-Quran. “Selama saya melakukan kegiatan safari
ke semua masjid, di desa ini hanya LDII yang punya program Hafalan Al-Quran. Di
masjid lain belum ada,” jelasnya.
Ketika ditanya, Syfaen Syafik, S.Pd yang juga pembina
generasi penerus LDII membenarkan bahwa di TPQ binaan PAC Jumputrejo ada pendidikan
khusus untuk santri yang berniat menghafal Al-Quran. “Di sini alhamdulillah
yang berminat mengikuti program tahfid juga banyak. Jadi di sini yang membina
di antaranya Nur Halim, muballigh muda kita, dan juga bersama saya,” ungkapnya
di akhir acara.
Acara yang bertajuk ‘Safari Ramadan’ ini tak hanya dihadiri
Kades, namun juga sejumlah tokoh
Nahdatul Ulama (NU), Modin (Kaur Kesra), Banser (Bantuan Serbaguna) , GP
Anshor, BPD (Badan Perwakilan Desa), LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa), RT, dan RW setempat.
Ketua Ranting GP Anshor Jumputrejo, Winarto, S.HI yang turut
dalam rombongan juga mengapresiasi generasi penerus LDII. “Sampai saat ini,
remaja LDII khususnya yang di Jumputrejo bisa bekerja sama dalam hal kebaikan
dengan remaja Nahdatul Ulama. Apalagi semakin banyaknya bibit unggul yang
berkualitas seperti yang hafal ayat Al-Quran tadi.”
![]() |
Tak hanya menampilkan dua hafid ciliknya, pejabat desa juga
diajak mengaji Sarah Asmaul Husna yang di sampaikan oleh Nur Halim, muballigh
muda LDII Jumputrejo.
Kades Jumputrejo juga kagum dengan materi pengajian yang disampaikan.
“Di luar sana banyak sekali yang tahu dan hafal Asmaul Husna. Namun hanya di
sinilah yang tahu dan mengerti sangat jelas dan terperinci tentang arti dan
maknanya,” ungkap Maksum.
Turut memberikan kultum, Ustad Qosim yang berpesan agar
saling menjaga kerukunan antarumat. “Dengan acara seperti ini, kita dapat
sama-sama menjaga hablumminannas, hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan
baiknya hubungan ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan senang hati, rukun,
dan sesuai dengan syari`at Islam,” pesannya yang juga sebagai Seksi Kerohanian
LPMD Desa Jumputrejo.
![]() |
Ustadz Qosim saat memberikan Kultum. (dari kiri, M. Syfaen bersama Modin Jumputrejo) |
Acara diakhiri dengan penyerahan tali asih dari Kepala desa
kepada Gus Herin, takmir Masjid Baitul Mukminin.
Tak hanya itu, LDII sebagai tuan rumah juga memberikan bingkisan kepada tim
Safari Ramadan pemerintahan Desa Jumputrejo.
“Dengan adanya tim safari Ramadan dari desa ini dapat
menjalin hubungan silaturrahim yang baik antara pejabat tingkat desa, tokoh
agama, tokoh masyarakat dan para ulama. Saya sebagai takmir masjid sekaligus
tuan rumah sangat berterima kasih,” kata Gus Herin. (Wawan)