Mati Sahid Tidak Harus Berperang atau Melakukan Kekerasan
Dalam Islam sendiri ternyata syahid tidak hanya mati karena berperang membela Islam. Rasulullah s.a.w. bahkan menegaskan, kalau syahid terbatas hanya pada peperangan maka akan sangat sedikit sekali umat Islam yang mendapatkan pahala mati syahid. Sesuai tuntunan Rasulullah s.a.w., sebenarnya mati syahid meliputi:
- Mati dalam keadaan sedang mengerjakan urusan agama Allah, seperti; mengaji, nasehat, berhaji, mengurus shodakoh / zakat, dan urusan agama lainnya.
- Ibu-ibu Muslim yang meninggal dunia saat melahirkan bayi.
- Mati karena sakit perut.
- Mati karena penyakit.
- Mati tenggelam, kebakaran dan tertimpa bencana atau kecelakan.
بَابُ مَا يُرْجَى فِيهِ الشَّهَادَةُ 17
2803 – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي الْعُمَيْسِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّهُ مَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ، فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ أَهْلِهِ: إِنْ كُنَّا لَنَرْجُو أَنْ تَكُونَ وَفَاتُهُ قَتْلَ شَهَادَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ، الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ، وَالْمَطْعُونُ شَهَادَةٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهَادَةٌ – يَعْنِي الْحَامِلَ -، وَالْغَرِقُ، وَالْحَرِقُ وَالْمَجْنُوبُ، – يَعْنِي ذَاتَ الْجَنْبِ – شَهَادَةٌ» سنن ابن ماجه
__________
[حكم الألباني] صحيح
… Rasulullah s.a.w menjenguknya (seorang sahabat yang sedang sakit) maka salah seorang keluarganya berkata,”Sesungguhnya kami berharap bila kakek kami wafatnya berperang syahid dalam Sabilillah.2803 – حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي الْعُمَيْسِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّهُ مَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ، فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ أَهْلِهِ: إِنْ كُنَّا لَنَرْجُو أَنْ تَكُونَ وَفَاتُهُ قَتْلَ شَهَادَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ، الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ، وَالْمَطْعُونُ شَهَادَةٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهَادَةٌ – يَعْنِي الْحَامِلَ -، وَالْغَرِقُ، وَالْحَرِقُ وَالْمَجْنُوبُ، – يَعْنِي ذَاتَ الْجَنْبِ – شَهَادَةٌ» سنن ابن ماجه
__________
[حكم الألباني] صحيح
Rasulullah s.a.w. menjawab: “Sesungguhnya mati syahidnya umatku jika begitu (mati dalam peperangan) niscaya sedikit sekali (yang mati syahid), berperang dalam jalan Allah itu syahid, mati karena sakit itu syahid, dan wanita mati melahirkan itu syahid – yakni hamil – dan tenggelam, dan terbakar dan majnub – yaitu yang mati sakit lambung – itu mati syahid”.
[Hadist Sunan Ibni Majah No. 2803 Kitabu Jihad]
Yang lebih menyenangkan adalah bahwa mati syahid ternyata bisa diminta dengan berdoa kepada Allah. Jadi setiap Muslim memiliki kesempatan untuk wafat dalam kondisi syahid tanpa harus berperang dalam medan pertempuran.
2797- حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمِصْرِيَّانِ قَالَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو شُرَيْحٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ شُرَيْحٍ، أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ، حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ مِنْ قَلْبِهِ، بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ، وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ»
__________
[حكم الألباني] صحيح
…sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Barangsiapa memohon kepada Allah mati syahid dengan sungguh-sungguh dalam hatinya, Allah akan mendatangkannya pada tempat mati syahid, meskipun ia meninggal di atas tempat duduk”.__________
[حكم الألباني] صحيح
[Hadist Sunan Ibni Majah No. 2797 Kitabu Jihad]
Nikamatnya Mati Syahid
Mati syahid adalah idaman setiap Muslim karena mati syahid memiliki keutamaan luar bisa. Dalam hadist Ibni Majah Nomor 2798 disebutkan bahwa ketika seseorang mati sahid dua orang bidadari memperebutkannya untuk membawa ke Surga dengan membawa pakaian sutra yang indahnya mengalahkan dunia seisinya. Sayangnya hadist ini dhoif.Dalam hadist lain yang shohih disebutkan keutamaan orang mati syahid ada 6:
- Langsung diampuni dosanya saat meninggal
- Dia ditunjukkan tempatnya di Surga
- Orang yang mati syahid diselamatkan dari siksa kubur goncangan kubur.
- Dihias-hiasai perhiasan iman
- Dinikahkan dengan bidadari
- Diberi kewenangan menolong 70 orang keluarganya.
Dalam Al Quran surah Ali Imron 169 Allah berfirman bahwa orang yang mati syahid sebenarnya tidak mati namun tetap hidup di sisi Allah dan mendapatkan rizki yang berlimpah.