Dengan kata kunci "ldii", search engine Google merangking sebanyak 7 website berlabel LDII di halaman #1 yang salah satunya adalah http://www.ldii-sidoarjo.org. Sampai hari ini website LDII Sidoarjo menjadi satu-satunya media online LDII level Kabupaten yang bertengger di halaman satu. Dan ironisnya belum satupun website tingkat DPW LDII Propinsi yang nampak eksis di media berbasis jaringan komputer itu.
Google sebagai leader mesin pencari (Search Engine) di dunia cyber merangking suatu kategori informasi berdasarkan tingkat relevansi, tingkat importansi dan tingkat popularitas. Jadi daftar 10 website di halaman pertama SERP (Search Engine Result Page) adalah yang dianggap paling relevan, paling penting dan paling populer.
Sesuai dengan data Google Adwords maupun data Search queries di Google Webmaster Tool bahwa dengan kata kunci “ldii” tercatat sebanyak 22.000 (dua puluh dua ribu) pencari setiap bulan. Di samping itu dalam search result tercatat satu juta halaman web yang membahas tentang "LDII". Baik atau buruk informasi tentang LDII, sebanyak 22.000 orang setiap bulan membaca lewat komputer mereka.
Perkembangan menggembirakan selama dua tahun ini antara lain adalah jumlah kunjungan telah mencapai lebih 65.000 orang berasal dari 111 negara / wilayah di dunia dengan rata-rata kunjungan saat ini hampir 5.000 orang per bulan. Kunjungan sebanyak itu 80% berasal dari pencarian menggunakan 2.250 keywords setiap bulan. Kunjungan selebihnya (20%) melalui situs perujuk seperti Facebook, Youtube dan Wikipedia. Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa sebanyak 150.000 lebih halaman telah dibaca oleh user sepanjang dua tahun dari 340 entri yang telah diterbitkan. Suatu capaian yang cukup lumayan untuk sebuah website sekelas kabupatan kecil yang lagi terpuruk karena musibah bencana lumpur Lapindo, seperti Sidoarjo ini.

Sebagai panduan, sejak awal DPD LDII Sidoarjo menetapkan visi dalam pengembangan informasi melalui media online:
- Membangun citra Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai ormas Islam di Indonesia yang diakui oleh masyarakat dan pemerintah sekaligus meluruskan persepsi masyarakat yang keliru tentang LDII.
- Dakwah Islam Quran Hadist melalui media Internet, menyebarluaskan dan mempopulerkan ilmu Quran Hadist dan metode pengajaran Quran Hadist yang dikembangkan oleh LDII.
- Mengarahkan generasi muda pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ke arah positif.
Agar tidak salah arah DPD LDII Sidoarjo juga menggariskan relevansi dari konten-konten yang dipublish di cyberspace yaitu meliputi:
- Dakwah Quran Hadist
- Islam dan keislaman
- LDII / Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Materi dakwah Quran dan Hadist adalah konten yang sesungguhnya paling benar dan paling netral sehingga setiap orang dapat menerima dan mau membaca. Sedangkan ketika ditampilkan profil LDII sebagai organisasi maka mulai-lah muncul sentimen-sentimen organisasi atau golongan yang justru menjadi sekat dan penghalang bagi masyarakat untuk menerima kebenaran Quran dan Hadist sebagai dasar utama agama Islam.
Faktor lain yang mendukung visibilitas Web LDII Sidoarjo adalah adanya dukungan dari lebih 7.000 backlink. Dari ribuan backlink itu tidak lebih dari seratus link yang sengaja dicari dengan cara blog comment, reciprocal link atau link exchange pada tahun pertama terbentuknya website yang dibidani oleh Departemen Infokom & Media DPD LDII Sidoarjo. Selebihnya adalah link natural yang datang sendiri dan ratusan berupa Link Bait.
Seorang webmaster ketika menjumpai sebuah artikel yang bagus dan bermanfaat maka ia akan tertarik untuk men-share tulisan itu di websitenya sendiri. Sebagai imbalan ia memberikan backlink kepada halaman sumbernya atau artikel aslinya. Link satu arah akibat berbagi artikel itulah yang disebut Link Bait. Dan inilah etika pokok dalam pergaulan antar webmaster di dunia cyber dimana setiap webmaster dituntut untuk saling mengunjungi, saling membaca dan saling menghargai karya dan pandangan satu sama lainnya. Link bait adalah backlink yang paling berharga dalam mengangkat rangking / peringkat dan popularitas sebuah website.
Pertanyaannya sekarang adalah: "Perlukah bahwa LDII mendominasi informasi di media internet?" Jawabnya: SANGAT PERLU. Kalau saja semua DPD dan DPW LDII se Indonesia serius membangun citra organisasi melalui media internet, itu belum cukup mengimbangi sejuta halaman web tentang LDII yang tersebar di media maya itu. Internet adalah media informasi yang paling liberal dimana kebebasan berbicara sangat dijunjung tinggi. Sayangnya, tidak semua informasi tentang LDII dan Islam itu benar. Disadari atau tidak, banyak fihak yang berusaha mendistorsi informasi tentang Islam dan tantang LDII di "network media" itu. Dan tidak sedikit oknum yang berusaha menyebarkan kebencian bermotif sara yang bisa berakibat perselisihan dan permusuhan antar golongan.
Pepatah lama mengatakan "TAJAMNYA PEDANG TIDAK SETAJAM PENA". Sebilah pedang hanya akan mampu menbunuh satu atau dua orang saja, akan tetapi informasi yang salah dapat menyesatkan jutaan orang sehingga keutuhan serta keharmonisan bangsa dan negara menjadi taruhannya.